Saturday, July 18, 2009

attribute....tragedi bom

Sahabat Indonesia yang lembut hatinya,

Marilah kita menundukkan kepala sejenak, dan memanjatkan doa terindah yang mampu diuntai oleh semua kemuliaan dalam hati kita, bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban dari tragedi JW Marriot dan Ritz Carlton hari ini.

Semoga Tuhan memuliakan mereka yang gugur, dengan menyandingkan mereka di sisi Beliau Yang Maha Pengasih, dan mentabahkan keluarga terkasih yang mereka tinggalkan dengan keikhlasan dan pengertian yang baik, bahwa Tuhan akan memelihara mereka sebagai jiwa-jiwa yang dikasihi-Nya.

Semoga Tuhan mengembalikan kesehatan mereka yang terluka, baik secara fisik atau kejiwaan; agar mereka bisa kembali meneruskan kehidupan yang ditinggalkan oleh para sahabat kita yang gugur dalam tragedi ini.

Kita tidak memilih untuk tercabik dan direnggut dari para saudara dan sahabat kita dalam kejadian memilukan ini, dan kita tidak pernah mengikhlaskan diri kita untuk diperlakukan dengan sekejam ini,

tetapi, kekejian ini telah terjadi, dan kita sedang bergelut untuk mengikhlaskan yang sangat sulit untuk diiklhaskan.

Bagaimana kita bisa dengan mudah mengikhlaskan kekasih hati kita yang terhapus keindahan kehidupannya oleh perilaku yang kekejamannya tanpa kepedulian ini?

Bagaimana kita bisa dengan mudah mengikhlaskan pelukaan pada keluarga yang sejak bayi kita lindungi bahkan dari gigitan nyamuk?

Tetapi, kita adalah bagian yang beriman dari keadaan yang terjadi antara yang baik dan yang tidak peduli terhadap kebaikan ini.

Memang sulit bagi kita yang baik, untuk mengerti kekejaman yang mudah mereka lakukan.

Apakah ketamakan yang menguasai manusia, sehingga ada orang yang bersampai-hati mengurangi hak kehidupan orang lain?

Apakah yang menjadikan mereka merasa berhak berlaku kejam kepada orang lain, hanya karena mereka ingin menjadi dan mempunyai lebih?

Apakah demikian pentingnya bagi mereka bahwa kita semua sependapat, sehingga mereka merasa bebas membisukan yang tidak sependapat?

Tetapi,

Kitalah yang beriman. Dan kitalah yang lebih mengetahui yang lebih baik bagi kita yang beriman,

yaitu menerima ini semua dengan penyerahan yang utuh kepada Tuhan, walau dalam prosesnya kita marah, meronta, meraung, memprotes, menjerit, menangis, menggelayut, bersimpuh, dan meratap melas.

Kita tetap akan datang ke hadapan Tuhan sebagai pribadi yang berserah.

Tangis kita adalah tanda bahwa kita mencintai kehidupan beserta semua kekasih kita, dan bukan pengingkaran terhadap hak mutlak Tuhan untuk menarik kembali kehidupan yang sejatinya adalah milik-Nya.

Kita akan kembali tegar.

Tidak ada kekuatan yang bisa terjadi dan berdampak, tanpa ijin dari Tuhan Pemilik Alam ini.

Semua yang terjadi, terjadi karena suatu alasan, dan untuk suatu tujuan.

Tidak ada yang diinginkan oleh Tuhan kita Yang Tidak Anda Pembanding-Nya, kecuali untuk memuliakan kita.

Yang gugur dalam kepiluan ini, telah gugur dalam kemuliaan.

Dan yang terluka dalam kekejian ini, telah terluka untuk dimuliakan.

Dan kita sebagai saudara dari yang gugur dan yang terluka, telah menjadi saudara yang berkesempatan untuk berlaku mulia.

Maka,

Marilah kita bersikap dan berlaku lebih berkasih sayang, agar lebih banyak orang yang tertarik untuk menjadi pribadi yang penyayang.

Kita memulai segala sesuatu dengan ucapan “Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,”

Maka marilah kita melakukan segala sesuatu setelahnya dengan penuh kasih dan sayang.

Marilah kita bersegera mengecilkan jumlah orang yang jahat, yang kejam, yang bermuka tebal dan berhati hitam; dengan memperbanyak orang yang santun, yang penyayang, yang bertegur-sapa dengan penuh kasih, dan yang saling menasehatkan kebenaran dan menasehatkan kesabaran.

Marilah kita menjadi orang yang baik, agar orang yang tidak mengenal kebaikan, akan mengenal kebaikan karena mengenal kita.

Marilah kita lebih berkasih sayang.

Kita semua adalah pena yang menuliskan cerita kehidupan kita.
Jika cerita yang kita pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan kita adalah tangan Tuhan.

Marilah kita lebih berkasih sayang.

………..

Sahabat-sahabat saya yang dicintai Tuhan,

Marilah kita jadikan diri pribadi kita dan keluarga kita yang tercinta sebagai komponen terkecil yang indah dari kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia.

Jika pribadi kita baik, dan jika keluarga kita baik, Indonesia akan baik.

Marilah kita jadikan Indonesia sebagai rumah yang indah, damai, aman, menyejahterakan, dan membahagiakan kita semua.

Marilah kita bernafas dalam kesadaran bahwa kita berada dalam lindungan kasih sayang Tuhan.

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik