Wednesday, January 30, 2019

Prinsip dan Tahapan Seleksi SNMPTN 2019

Prinsip Seleksi

Seleksi dilakukan berdasarkan prinsip:
  1. mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas secara akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya yang relevan dengan program studi yang dipilih;
  2. memperhitungkan rekam jejak kinerja sekolah; dan
  3. menggunakan kriteria seleksi nasional dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing PTN secara adil, akuntabel, dan transparan.

Tahapan Seleksi

Seleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
  1. Siswa pendaftar diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi.
  2. Siswa pendaftar yang memilih program studi di dua PTN, jika tidak lulus di PTN pilihan pertama, siswa pendaftar akan diikutkan seleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan ketersediaan daya tampung.

Sanksi Bagi Sekolah dan/atau Siswa yang Melakukan Kecurangan

Sanksi tegas bagi sekolah dan/atau siswa/calon mahasiswa yang melakukan kecurangan sebagai berikut.
  1. Sekolah yang terbukti melakukan kecurangan tidak diikutsertakan dalam SNMPTN tahun berikutnya.
  2. Siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN dan terbukti melakukan kecurangan dibatalkan status kelulusannya.

Peserta Pelamar Bidikmisi dan ADik

  1. Siswa pendaftar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan Bidikmisi.
  2. Calon peserta Bidikmisi atau ADik terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran program Bidikmisi atau ADik melalui laman:
    1. http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
    2. http://adik.ristekdikti.go.id

Laman Resmi dan Alamat LTMPT

  1. Informasi resmi LTPMT dapat dilihat pada laman http://www.ltmpt.ac.id.
  2. Informasi resmi SNMPTN 2019 dapat diunduh melalui laman http://www.snmptn.ac.id.
  3. Informasi resmi dapat diakses melalui http://halo.snmptn.ac.id, dan call center 08041 450 450.
  4. Informasi resmi juga dapat diperoleh di kantor Humas PTN terdekat.
  5. Alamat LTMPT: 
    Gedung BPPT Lantai 23
    Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
    Email: sekretariat@ltmpt.ac.id
    Telp.: (021) 3104041
    Fax.: (021) 3104042

Lain-lain

  1. Siswa pendaftar yang diterima melalui jalur SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019
  2. Perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SNMPTN 2019 akan diinformasikan melalui laman http://www.snmptn.ac.id.

Tahapan Mengikuti SNMPTN

Tahapan mengikuti SNMPTN dilakukan sebagai berikut

Pengisian dan Verifikasi PDSS

  1. Kepala Sekolah atau yang ditugasi Kepala Sekolah mengisikan data sekolah dan siswa di PDSS harus melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id.
  2. Kepala Sekolah atau yang ditugasi Kepala Sekolah mendapatkan password yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi.
  3. Siswa melakukan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugasi Kepala Sekolah dengan menggunakan NISN dan password..
  4. Apabila siswa tidak melaksanakan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugasi Kepala Sekolah, data yang diisikan dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.

Pemeringkatan

  1. Pemeringkatan siswa dilakukan oleh sistem Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berdasarkan nilai mata pelajaran sebagai berikut.
    1. Jurusan IPA: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi.
    2. Jurusan IPS: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
    3. Jurusan Bahasa: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan salah satu Bahasa Asing.
    4. SMK: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian (Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan).
  2. Berdasarkan pemeringkatan prestasi akademik yang dilakukan LTMPT, siswa yang memenuhi syarat diizinkan untuk mendaftar SNMPTN 2019 dengan ketentuan Akreditasi Sekolah:
    1. Akreditasi A : 40 % terbaik di sekolahnya;
    2. Akreditasi B : 25 % terbaik di sekolahnya;
    3. Akreditasi C dan lainnya 5 % terbaik di sekolahnya

Pendaftaran SNMPTN

  1. Siswa Pendaftar yang memenuhi kriteria pemeringkatan oleh LTMPT, menggunakan NISN dan password login ke laman SNMPTN 2019 http://web.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran.
  2. Siswa pendaftar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada). Siswa Pendaftar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN pilihan.
  3. Siswa Pendaftar pada program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh dari laman http://www.snmptn.ac.id.
  4. Siswa Pendaftar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.
Sekolah dan/atau pendaftar yang mengalami kesulitan akses Internet dapat melakukan pengisian PDSS dan pendaftaran SNMPTN di PLASA TELKOM di seluruh Indonesia.

Jadwal SNMPTN

Jadwal pelaksanaan SNMPTN adalah sebagai berikut:
Pengisian dan Verifikasi PDSS04 Januari – 25 Januari 2019
Pendaftaran SNMPTN04 Februari – 14 Februari 2019
Pengumuman Hasil Seleksi23 Maret 2019
Jadwal pelaksanaan proses verifikasi dokumen peserta dan/atau pendaftaran ulang di PTN dapat dilihat di laman masing-masing PTN.

Jumlah Pilihan PTN dan Program Studi

  1. Siswa pendaftar dapat memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.
  2. Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.
  3. Siswa SMK hanya diizinkan memilih program studi yang relevan sesuai ketentuan oleh masing-masing PTN.
  4. Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN tahun 2019 dapat dilihat pada laman http://www.snmptn.ac.id selama periode pendaftaran.

Biaya

Siswa pendaftar tidak dipungut biaya apa pun. Biaya penyelenggaraan SNMPTN sepenuhnya ditanggung Pemerintah.

Sumber :  snmptn.ac.id

Informasi Umum SNMPTN 2019

Latar Belakang

Penerimaan mahasiswa baru harus memenuhi prinsip kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel serta tidak diskriminatif dengan memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi tepat waktu. Siswa yang berprestasi tinggi dan konsisten menunjukkan prestasinya di SMA/SMK/MA layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dalam kerangka integrasi pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi, sekolah diberi peran dalam proses seleksi SNMPTN. Sekolah sebagai satuan pendidikan dan guru sebagai pendidik diasumsikan selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran yang merupakan prinsip pendidikan karakter. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan prestasi akademik siswa dengan lengkap dan benar. PDSS merupakan basis data yang dijadikan sumber utama data SNMPTN. Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan seleksi jalur SNMPTN dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.

Tujuan

Tujuan SNMPTN adalah
  1. memberikan kesempatan kepada siswa SMA/SMK/MA di dalam dan luar negeri (Sekolah Republik Indonesia/SRI) yang memiliki prestasi unggul untuk menempuh pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN);
  2. memberikan peluang kepada PTN untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang mempunyai prestasi akademik tinggi.

Ketentuan Umum dan Persyaratannya

Ketentuan Umum

  1. SNMPTN dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor dan portofolio akademik. Rapor yang digunakan adalah semester satu sampai dengan semester lima bagi SMA/SMK/MA dengan masa belajar tiga tahun atau semester satu sampai dengan semester tujuh bagi SMK dengan masa belajar empat tahun.
  2. Sekolah yang siswanya mengikuti SNMPTN harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan mengisikan data prestasi siswa di PDSS dengan lengkap dan benar.
  3. Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), memiliki prestasi unggul, dan rekam jejak prestasi akademik di PDSS.
  4. Siswa yang akan mendaftar SNMPTN wajib membaca informasi pada laman PTN pilihan tentang ketentuan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru di PTN tersebut.

Ketentuan Khusus

Persyaratan Sekolah

Sekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN adalah:
  1. SMA/MA/SMK yang mempunyai NPSN.
  2. Mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Persyaratan Siswa Pendaftar

Siswa pendaftar yang berhak mengikuti SNMPTN adalah:
  1. Siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir (kelas 12) pada tahun 2019 yang memiliki prestasi unggul.
  2. Memiliki NISN yang terdaftar di PDSS
  3. Memiliki nilai rapor semester 1 s.d. 5 yang telah diisikan oleh sekolah di PDSS atau memiliki nilai rapor semester 1 s.d. 7 bagi SMK dengan masa belajar empat tahun.
  4. Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN.

Penerimaan di PTN

Siswa pendaftar diterima di PTN, jika:
  1. lulus satuan pendidikan SMA/SMK/MA;
  2. lulus SNMPTN 2019; dan
  3. lolos verifikasi data dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

Sumber : snmptn.ac.id
 

Tuesday, January 22, 2019

MATERI GEOGRAFI KELAS XII TENTANG DESA DAN KOTA (KTSP)


RANGKUMAN GEOGRAFI DESA-KOTA
(Chaiman Chalsen)


     PENGERTIAN DESA
Bambang Utoyo
Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan
R. Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain
Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.    Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2.    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3.    Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
UU no. 6 tahun 2014
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     PENGERTIAN KOTA
Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Louis Wirth Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
R. Bintarto
Kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi heterogen serta coraknya lebih matrealistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
UU No 26 th 2007
Tentang penataan ruang, kawasan perkotaan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan pendistribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Menteri Dalam Negeri RI No 4 / 1980
Suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah, lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri nonagraris.

        UNSUR-UNSUR DESA
       Daerah (tanah, lokasi)
       Penduduk (warga dan lembaga-lembaga masyarakat)
       Tata kehidupan ( pemerintahan, perilaku, aktivitas)

        CIRI-CIRI DESA DAN KOTA

DESA
KOTA
a.       Masyarakat sangat erat dengan alam.
b.       Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
c.       Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
d.       Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
e.       Struktur ekonomi bersifat agraris
f.        Masyarakatnya bersifat gemeinschaft
g.       Proses sosial relatif lambat
h.       Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal
a. Ciri Fisik
b. Ciri Sosial
     Tersedianya sarana perekonomian (pasar, supermarket)
       Tempat parkir yang memadai
       Tersedianya tempat rekreasi dan olahraga
       Banyak gedung-gedung tinggi
       Terdapat pusat-pusat pemerintahan

     Adanya keanekaragaman penduduk
     Penduduk bersifat individualisme
     Hubungan sosial bersifat geselsechaft / patembayan
     Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk kompleks-kompleks tertentu
     Norma agama tidak ketat
     Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional
     Kesenjangan sosial sangan mencolok


  

        DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF INTERAKSI DESA KOTA


Bagi
Dampak Positif
Dampak negatif


Desa
a.       Masuknya teknologi ke desa
b.       Bertambahnya tingkat pengetahuan
c.       Meningkatnya pendapatan
d.       Hubungan desa kota smakin lancar

a.       Masuknya budaya negatif kota ke desa
b.       Lahan pertanian di desa banyak yang terbengkalai, Produksi pertanian menurun
c.       Lahan di desa banyak yang dimiliki orang kota



Kota
a.       Kebutuhan bahan pangan/bahan mentah di kota terpenuhi
b.       Kebutuhan tenaga kerja di kota terpenuhi

a.       Munculnya slum area (daerah kumuh) di kota
b.       Meningkatnya pengangguran
c.       Meningkatnya kriminalitas, tunawisma, Gepeng, tunasusila



        SUATU ZONA INTERAKSI DESA KOTA DALAM GAMBAR (BINTARTO)


        HITUNGLAH INDEKS KONEKTIVITAS


        HITUNGLAH KEKUATAN INTERAKSI KOTA


        GAMBAR POLA PERMUKIMAN DESA LINIER, MENYEBAR, MEMUSAT

       Linear (memanjang)

  
       Menyebar (distribusi)

  
       Memusat (aglomerasi)

  
        GAMBAR POLA KERUANGAN KOTA; CONCENTRIC, SEKTORAL, INTI GANDA

       Kosentris

       Sektorial

       Inti Ganda

        MACAM-MACAM DESA
      Berdasarkan perkembangannya:
Desa tradisional
Desa swadaya
Desa  swakarya
Desa swasembada
      Berdasarkan kegiatan masyarakatnya:
­       Desa agraris: kegiatan pertanian dan tanahnya subur
­       Desa industry: kegiatan industry dan letaknya deket sumber bahan baku
­       Desa nelayan: letaknya dekat pantai dan kegiatannya perikanan

      Berdasarkan luas wilayahnya:
­       Desa terkecil < 2 km2
­       Desa kecil 2-4 km2
­       Desa sedang 4-6 km2
­       Desa besar 6-8 km2
­       Desa terbesar 8-10km2

      Berdasarkan jumlah penduduknya:
­       Desa terkecil < 800 orang
­       Desa kecil 800-1.600 orang
­       Desa sedang 1.600-2.400 orang
­       Desa besar 2.400-3.200 orang
­       Desa terbesar > 3.200 orang

      Berdasarkan fungsinya:
­       Desa sebagia sumber tenaga kerja bagi kota
­       Desa sebagai mitra pembangunan wilaya kota
­       Desa sebagai hinderland: daerah penyokong/penyuplai kebutuhan masyarakat kota

        FAKTOR PENARIK DAN PENDORONG URBANISASI
Faktor Penarik Urbanisasi
Faktor Pendorong Urbanisasi
            1          Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
            2          Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
            3          Banyak lapangan pekerjaan di kota
            4          Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
            5          Pengaruh buruk sinetron Indonesia
            6          Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

            1          Lahan pertanian yang semakin sempit
            2          Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
            3          Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
            4          Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
            5          Diusir dari desa asal
            6          Memiliki impian kuat menjadi orang kaya




        MENENTUKAN LOKASI USAHA DENGAN TEORI TITIK HENTI


        PENGARUH INTERAKSI DESA-KOTA
    Aspek Ekonomi:
­       Memperlancar Hubungan Desa-Kota
­       Meningkatkan volume perdagagan Desa-Kota
­       Menimbulkan Perubahan Orientasi Ekonomi Penduduk Desa
­       Menimbulkan Pasar sebagai tempat jual beli
­       Meningkatkan pendapatan penduduk Desa dan Kota
    Aspek Sosial:
­       Terjadinya mobilitas antara Desa dan Kota
­       Terjadinya ketergantungan antara Desa dan Kota (terutama pasokan barang mentah dan TK)
    Aspek Budaya:
­       Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat Desa
­       Terjadinya perubahan tingkah laku
­       Meningkatnya potensi SD Budaya yang bisa menarik wisatawan

         CIRI-CIRI DESA SWADAYA, SWAKARYA, SWASEMBADA
a.       Swadaya
     Jumlah penduduk jarang
     Masih terikat oleh kebiasaan-kebiasaan adat
     Hanya mempunyai lembaga-lembaga yang masih sederhana
     Tingkat pendidikan masyarakat rendah
     Kegiatan penduduk dipengaruhi keadaan alam
     Daerahnya berupa pegunungan atau perbukitan
     Lokasinya terpencil
     Hasil produksinya rendah
     Sebagian besar penduduk hidup bertani
     Kegiatan ekonomi masyarakat ditujukan pemenuhan kebutuhan sendiri
     Hampir sama dengan tipe desa tradisional, cenderung tertutup jadi sistem perhubungan dan pengangkutan kurang berkembang.

b.       Swakarya
     Adat-istiadat masyarakat sedang mengalami perubahan (transisi).
     Pengaruh dari luar mulai masuk ke masyarakat desa dan mengakibatkan perubahan cara berpikir
     Mata pencaharian penduduk mulai beraneka ragam, tidak hanya pada sektor agraris
     Lapangan kerja bertambah dan produktivitas meningkat karena diimbangi dengan makin bertambahnya prasarana desa
     Swadaya masyarakat dengan cara gotong royong telah efektif. Mulai tumbuh kesadaran serta tanggung jawab masyarakat untuk membangun desa
     Roda pemerintah desa mulai berkembang baik dalam tugas maupun fungsinya
     Masyarakat desa telah mampu meningkatkan kehidupannya dengan hasil kerjanya sendiri
     Bantuan pemerintah hanya bersifat stimulus

c.       Swasembada
     Lokasi desa biasanya di sekitar ibu kota
     Semua keperluan hidup pokok desa swasembada dapat disediakan oleh desa tersebut
     Alat –alat teknis yang digunakan lebih modern dari kategori desa yan lain
     Adat istiadat sudah tidak mengikat penduduk, baik dati segi ekonomi, pendidikan, dsb.
     Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang ada sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduk
     Mata pencaharian oenduduk sudah beraneka ragam
     Tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk telah tinggi sehingga cara berpikirnya telah maju (rasional).
     Kondisi transportasi sudah baik sehingga berpengaruh pada kelancaran hubungan denga kota-kota lainnya.
     Hubungan dengan kota-kota di sekitarnya berjalan lancar
     Tingkat kesadaran kesehatan tinggi

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik