Tuesday, January 22, 2019

MATERI GEOGRAFI KELAS XII TENTANG DESA DAN KOTA (KTSP)


RANGKUMAN GEOGRAFI DESA-KOTA
(Chaiman Chalsen)


     PENGERTIAN DESA
Bambang Utoyo
Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan
R. Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain
Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.    Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2.    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3.    Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
UU no. 6 tahun 2014
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     PENGERTIAN KOTA
Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Louis Wirth Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
R. Bintarto
Kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi heterogen serta coraknya lebih matrealistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
UU No 26 th 2007
Tentang penataan ruang, kawasan perkotaan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan pendistribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Menteri Dalam Negeri RI No 4 / 1980
Suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah, lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri nonagraris.

        UNSUR-UNSUR DESA
       Daerah (tanah, lokasi)
       Penduduk (warga dan lembaga-lembaga masyarakat)
       Tata kehidupan ( pemerintahan, perilaku, aktivitas)

        CIRI-CIRI DESA DAN KOTA

DESA
KOTA
a.       Masyarakat sangat erat dengan alam.
b.       Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
c.       Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
d.       Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
e.       Struktur ekonomi bersifat agraris
f.        Masyarakatnya bersifat gemeinschaft
g.       Proses sosial relatif lambat
h.       Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal
a. Ciri Fisik
b. Ciri Sosial
     Tersedianya sarana perekonomian (pasar, supermarket)
       Tempat parkir yang memadai
       Tersedianya tempat rekreasi dan olahraga
       Banyak gedung-gedung tinggi
       Terdapat pusat-pusat pemerintahan

     Adanya keanekaragaman penduduk
     Penduduk bersifat individualisme
     Hubungan sosial bersifat geselsechaft / patembayan
     Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk kompleks-kompleks tertentu
     Norma agama tidak ketat
     Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional
     Kesenjangan sosial sangan mencolok


  

        DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF INTERAKSI DESA KOTA


Bagi
Dampak Positif
Dampak negatif


Desa
a.       Masuknya teknologi ke desa
b.       Bertambahnya tingkat pengetahuan
c.       Meningkatnya pendapatan
d.       Hubungan desa kota smakin lancar

a.       Masuknya budaya negatif kota ke desa
b.       Lahan pertanian di desa banyak yang terbengkalai, Produksi pertanian menurun
c.       Lahan di desa banyak yang dimiliki orang kota



Kota
a.       Kebutuhan bahan pangan/bahan mentah di kota terpenuhi
b.       Kebutuhan tenaga kerja di kota terpenuhi

a.       Munculnya slum area (daerah kumuh) di kota
b.       Meningkatnya pengangguran
c.       Meningkatnya kriminalitas, tunawisma, Gepeng, tunasusila



        SUATU ZONA INTERAKSI DESA KOTA DALAM GAMBAR (BINTARTO)


        HITUNGLAH INDEKS KONEKTIVITAS


        HITUNGLAH KEKUATAN INTERAKSI KOTA


        GAMBAR POLA PERMUKIMAN DESA LINIER, MENYEBAR, MEMUSAT

       Linear (memanjang)

  
       Menyebar (distribusi)

  
       Memusat (aglomerasi)

  
        GAMBAR POLA KERUANGAN KOTA; CONCENTRIC, SEKTORAL, INTI GANDA

       Kosentris

       Sektorial

       Inti Ganda

        MACAM-MACAM DESA
      Berdasarkan perkembangannya:
Desa tradisional
Desa swadaya
Desa  swakarya
Desa swasembada
      Berdasarkan kegiatan masyarakatnya:
­       Desa agraris: kegiatan pertanian dan tanahnya subur
­       Desa industry: kegiatan industry dan letaknya deket sumber bahan baku
­       Desa nelayan: letaknya dekat pantai dan kegiatannya perikanan

      Berdasarkan luas wilayahnya:
­       Desa terkecil < 2 km2
­       Desa kecil 2-4 km2
­       Desa sedang 4-6 km2
­       Desa besar 6-8 km2
­       Desa terbesar 8-10km2

      Berdasarkan jumlah penduduknya:
­       Desa terkecil < 800 orang
­       Desa kecil 800-1.600 orang
­       Desa sedang 1.600-2.400 orang
­       Desa besar 2.400-3.200 orang
­       Desa terbesar > 3.200 orang

      Berdasarkan fungsinya:
­       Desa sebagia sumber tenaga kerja bagi kota
­       Desa sebagai mitra pembangunan wilaya kota
­       Desa sebagai hinderland: daerah penyokong/penyuplai kebutuhan masyarakat kota

        FAKTOR PENARIK DAN PENDORONG URBANISASI
Faktor Penarik Urbanisasi
Faktor Pendorong Urbanisasi
            1          Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
            2          Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
            3          Banyak lapangan pekerjaan di kota
            4          Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
            5          Pengaruh buruk sinetron Indonesia
            6          Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

            1          Lahan pertanian yang semakin sempit
            2          Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
            3          Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
            4          Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
            5          Diusir dari desa asal
            6          Memiliki impian kuat menjadi orang kaya




        MENENTUKAN LOKASI USAHA DENGAN TEORI TITIK HENTI


        PENGARUH INTERAKSI DESA-KOTA
    Aspek Ekonomi:
­       Memperlancar Hubungan Desa-Kota
­       Meningkatkan volume perdagagan Desa-Kota
­       Menimbulkan Perubahan Orientasi Ekonomi Penduduk Desa
­       Menimbulkan Pasar sebagai tempat jual beli
­       Meningkatkan pendapatan penduduk Desa dan Kota
    Aspek Sosial:
­       Terjadinya mobilitas antara Desa dan Kota
­       Terjadinya ketergantungan antara Desa dan Kota (terutama pasokan barang mentah dan TK)
    Aspek Budaya:
­       Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat Desa
­       Terjadinya perubahan tingkah laku
­       Meningkatnya potensi SD Budaya yang bisa menarik wisatawan

         CIRI-CIRI DESA SWADAYA, SWAKARYA, SWASEMBADA
a.       Swadaya
     Jumlah penduduk jarang
     Masih terikat oleh kebiasaan-kebiasaan adat
     Hanya mempunyai lembaga-lembaga yang masih sederhana
     Tingkat pendidikan masyarakat rendah
     Kegiatan penduduk dipengaruhi keadaan alam
     Daerahnya berupa pegunungan atau perbukitan
     Lokasinya terpencil
     Hasil produksinya rendah
     Sebagian besar penduduk hidup bertani
     Kegiatan ekonomi masyarakat ditujukan pemenuhan kebutuhan sendiri
     Hampir sama dengan tipe desa tradisional, cenderung tertutup jadi sistem perhubungan dan pengangkutan kurang berkembang.

b.       Swakarya
     Adat-istiadat masyarakat sedang mengalami perubahan (transisi).
     Pengaruh dari luar mulai masuk ke masyarakat desa dan mengakibatkan perubahan cara berpikir
     Mata pencaharian penduduk mulai beraneka ragam, tidak hanya pada sektor agraris
     Lapangan kerja bertambah dan produktivitas meningkat karena diimbangi dengan makin bertambahnya prasarana desa
     Swadaya masyarakat dengan cara gotong royong telah efektif. Mulai tumbuh kesadaran serta tanggung jawab masyarakat untuk membangun desa
     Roda pemerintah desa mulai berkembang baik dalam tugas maupun fungsinya
     Masyarakat desa telah mampu meningkatkan kehidupannya dengan hasil kerjanya sendiri
     Bantuan pemerintah hanya bersifat stimulus

c.       Swasembada
     Lokasi desa biasanya di sekitar ibu kota
     Semua keperluan hidup pokok desa swasembada dapat disediakan oleh desa tersebut
     Alat –alat teknis yang digunakan lebih modern dari kategori desa yan lain
     Adat istiadat sudah tidak mengikat penduduk, baik dati segi ekonomi, pendidikan, dsb.
     Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang ada sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduk
     Mata pencaharian oenduduk sudah beraneka ragam
     Tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk telah tinggi sehingga cara berpikirnya telah maju (rasional).
     Kondisi transportasi sudah baik sehingga berpengaruh pada kelancaran hubungan denga kota-kota lainnya.
     Hubungan dengan kota-kota di sekitarnya berjalan lancar
     Tingkat kesadaran kesehatan tinggi

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik