Saturday, March 5, 2011

Cara Meningkatkan Kekuatan Otak: Dua Area Penting yang perlu Diperhatikan

Cemas menjadi pikun seiring pertambahan usia?



Jangan khawatir. Neuro-psikolog ternama mengatakan bahwa, sama seperti tubuh, otak juga dapat dilatih.


Permainan berbasis keahlian seperti Poker terbukti menjaga otak tetap gesit meskipun bertambah tua


Sudah lama diyakini bahwa sepanjang hidup kita, jumlah neuron – hubungan di dalam otak – akan mencapai batas teratasnya, lalu akan berkurang saat kita bertambah tua. (Pos Terkait: Permainan: Resep Dokter?)

Neuron yang menghasilkan impuls elektrik bersamaan akan terhubung menjadi satu

Slogan ini merangkum betapa mudah berubahnya otak kita dan menunjukkan bahwa bukan jumlah neuron yang kita miliki di dalam otak yang penting, namun jumlah hubungannya. Inilah dua cara yang disarankan untuk meningkatkan kekuatan otak Anda:
1. Rangsang otak Anda dengan memainkan permainan berbasis keahlian
Permainan terbukti dapat memicu bagian otak kita yang paling sering berhubungan dengan indera. Permainan berbasis keahlian seperti Poker atau Catur mengharuskan pemain memperhatikan apa yang terjadi dalam permainan dan membuat penilaian berdasarkan informasi yang didapatkannya ketika mengamati. Pengamatan adalah dasar pembuatan memori jangka panjang kita. Kami percaya bahwa melalui peningkatan kemampuan mengamati, permainan juga dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat kejadian.


2. Latihan Fisik.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan bahwa berjalan kaki selama 15 menit, tiga kali seminggu, meningkatkan skor memori dalam sebuah grup latihan beranggotakan 138 peserta dibandingkan dengan grup kontrol. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh konsep yang menyebutkan bahwa meningkatnya sirkulasi ke otak dan meningkatnya asupan oksigen membantu meningkatkan kognisi. Keuntungan tambahan dengan menjadi tetap fit dan sehat merupakan bonus selamat datang untuk para peserta.
Richard Restak, penulis “Mysteries of the Mind” (Misteri Pikiran) dan neuro-psikolog ternama, menegaskan bahwa jika Anda tidur cukup, makan tidak berlebihan, dan melatih tubuh dan pikiran, Anda dapat menjadi lebih cerdas seiring waktu berjalan dan bahkan membantu mencegah efek demensia.

Thursday, February 3, 2011

Waduh...76,6% Anak Buta Matematika!

JAKARTA - Sebuah studi menunjukkan, 76,6 persen siswa Indonesia setingkat sekolah menengah pertama (SMP) ternyata 'buta' matematika. Ironisnya, kondisi tersebut ditemukan di tengah berbagai prestasi anak Indonesia dalam olimpiade-olimpiade sains internasional.

Matematikawan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iwan Pranoto, dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan Ikata Guru Indonesia (IGI) akhir pekan lalu menyatakan, kondisi buta matematika itu bahkan tidak berubah sejak 2003 lalu. Selama tujuh tahun, dari skala 6, kemampuan matematika siswa Indonesia hanya berada di level ke-2.

"Situasi ini menunjukkan pendidikan matematika yang sekarang tidak mampu mengangkat ke level 2 atau lebih atas. Pembenahan pendidikan matematika sekolah kita belum berhasil," Iwan menegaskan, seperti dikutip dari keterangan tertulis IGI, Selasa (1/2/2011).

Studi lainnya dari The Program for International Student Assessment (PISA) pada 2010 memperlihatkan kondisi serupa. Posisi Indonesia ada di peringkat ketiga dari bawah, lebih baik daripada Kirgistan dan Panama. Namun, Iwan memaparkan, yang perlu dikhawatirkan bukanlah posisi tersebut, melainkan dua fakta penting lainnya. Pertama, persentase siswa Indonesia yang di bawah level dua sangat besar (76,6 persen), dan persentase siswa yang di level lima dan enam secara statistika tidak ada.

Menurut pendefinisian level profisiensi matematika dari Organisation for Economic Co-operation and Development(OECD), siswa di bawah level dua dianggap tidak akan mampu berfungsi efektif di kehidupan abad 21," ujar Iwan menambahkan.

Iwan menyayangkan, kegiatan bermatematika di Indonesia hanya parsial, dan berpusat pada penyerapan pengetahuan tanpa pemaknaan. Padahal, yang dituntut dunia adalah kegiatan bermatematika secara utuh dan berpusat pada pemanfaatan hasil belajar matematika dalam kehidupan berupa pemahaman, keterampilan, dan sikap atau karakter. Ketidaksesuaian ekspektasi kebermatematikaan pada program pendidikan matematika di Indonesia dan dunia di abad 21 itulah yang menyebabkan kondisi kebermatematikaan Indonesia sangat buruk.

"Praktik pendidikan matematika di Indonesia masih terpusat untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke pendidikan tingkat tersier, tetapi dunia di abad 21 ini justru memandang pembelajaran matematika yang paling utama untuk berfungsi efektif di kehidupan sehari-hari sebagai warga yang peduli, konstruktif, dan piawai bernalar," kata Iwan menandaskan.

Diskusi yang diselenggarakan di sekretariat Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal dan Ketua Program GIM Anies Baswedan. Tamu lainnya adalah guru besar ITB Profesor Bana Kartasasmita, sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi, guru dari sejumlah sekolah, pemerhati pendidikan, serta wakil dari Pusat Penelitian Pendidikan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, serta Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional(fmh)

Guru Wajib Penuhi 24 Jam Mengajar

SURABAYA � Proses sertifikasi guru 2011 dimulai. Para guru yang akan mengikuti sertifikasi diharapkan memenuhi beban mengajar 24 jam seperti yang disyaratkan dalam Permendiknas Nomor 39/2009 tentang Pemenuhan Beban Mengajar Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.

Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masroch mengatakan, di lapangan masih banyak kendala bagi guru untuk memenuhi syarat itu. Padahal, beban mengajar guru ditetapkan minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam dalam seminggu.

Nah, bagi guru yang belum bisa memenuhi jam mengajar 24 jam, ada beberapa upaya yang bisa ditempuh. Guru bisa mengajar di sekolah formal, baik negeri maupun swasta, sebagai guru kelas atau guru mata pelajaran sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. ��Atau, bisa mengajar di sekolahnya dengan ketentuan mengajar enam jam tatap muka dalam seminggu,� jelas Yusuf saat sosialisasi sertifikasi guru di hadapan kepala SMA dan SMP se-Surabaya beserta seluruh ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kemarin (25/1).

Yusuf menambahkan, guru juga bisa mengajar mata pelajaran sesuai dengan rumpun mata pelajaran yang diampunya atau mata pelajaran lain yang tidak ada guru mata pelajaran tersebut di sekolah lain yang ekuivalensinya sama dengan alokasi dua jam pelajaran per minggu.

Alternatif lain, guru bisa menjadi tutor program paket A, B, C, dan C kejuruan atau program pendidikan keaksaraan yang ekuivalensinya sama dengan alokasi dua jam pelajaran per minggu. Juga, bisa menjadi guru bina atau guru pamong pada sekolah terbuka yang ekuivalensinya sama dengan alokasi dua jam pelajaran per minggu.

Selain itu, mereka bisa menjadi guru inti/instruktur/tutor pada kegiatan kelompok kerja guru (KKG) atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang ekuivalen dengan alokasi dua jam pelajaran per minggu. Mereka juga bisa membina kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, olimpiade atau lomba kompetensi siswa, KIR, PMR, jurnalistik, dan pencinta alam yang ekuivalen dengan dua jam pelajaran per minggu.

Guru juga bisa membina pengembangan peserta didik dalam bentuk kegiatan pelayanan sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, yang ekuivalen dengan dua jam pelajaran per minggu. ��Termasuk, mereka bisa melaksanakan pembelajaran perbaikan (remedial teaching, Red) yang ekuivalensinya sama dengan alokasi jam pelajaran remedial,� jelasnya.

Sementara itu, untuk beban mengajar guru bimbingan atau konselor, mereka paling sedikit mengampu 150 siswa per tahun. ��Bimbingan bisa dilakukan terhadap lebih dari satu sekolah,� ujarnya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Sahudi mengatakan, surat keputusan proses belajar mengajar (SKPBM) sekolah negeri untuk tahun pelajaran 2010�2011 diterbitkan dispendik. ��Tahun lalu, diterbitkan sekolah masing-masing. Untuk menghindari manipulasi atau hal yang tidak diinginkan, surat bukti mengajar 24 jam diterbitkan dispendik dengan usul dari sekolah,� jelasnya.

Untuk sekolah swasta, surat bukti mengajar diusulkan yayasan dan diketahui kepala dispendik. Semua berkas pendukung SKPBM setiap guru menjadi tanggung jawab sekolah. Semua berkas itu, kata Sahudi, diserahkan paling lambat pada 8 Februari 2011. (kit/c7/aww)

Belajar Matematika Menyenangkan dengan Haisobat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Matematika bukan momok yang menakutkan, melainkan sebuah disiplin yang akan memudahkan seseorang mendalami disiplin ilmu lain. Konsep inilah yang tengah dikembangkan Telkomsel melalui portal www.haisobat.com.

Portal yang disediakan untuk Telkomsel School Community ini sebenarnya telah lama ada. Sekarang, portal haisobat diperkaya dengan koten pendidikan yang lebih menarik dan diharapkan mampu menarik minat kalangan pelajar belajar dengan memanfaatkan konten yang ada di portal ini.

Telkomsel melakukan pembaharuan portal heisobat.com. Portal komunitas kalangan pelajar itu--Telkomsel School Community, sekarang memiliki koten edukasi yang semakin kaya, disamping konten non edukasi. Konten edukasi direncanakan memiliki porsi hingga 80 persen, selebihnya non edukasi.

Konten terbaru yang ada di portal ini adalah Ajabar dan Trigonometri. ''Untuk konten matematika disediakan oleh Dr Teddy Setiawan, seorang ahli matematika dari ITB,'' kata VP Area Jabotabek-Jabar, Venusiana Papasi, usai relaunching portal Hai Sobat di Jakarta, Sabtu.

Venus mengungkapkan model yang dikembangkan akan berorientasi pada edutainment. Dengan metode ini diharapkan para siswa terinspirasi untuk mengerti matematika yang tadinya terbilang berat, menjadi materi yang mudah danmenyenangkan.

Setelah Matematika, Telkomsel berencana memperkaya konten edukasi lain yang sangat diperlukan untuk saat ini seperti Bahasa Inggris dan Fisika. ''Kami berencana menyediakan konten yang berhubungan dengan ujian akhir nasional,'' kata Venus.

Pada menu mengenai matematika, misalnya, dijabarkan dengan metode yang sangat mudah dan menarik. ''Selain menyediakan soal-soal untuk latihan, disediakan pula cara menyelesaikan serta tips dan trik menyelesaikan soal-soal matematika,'' papar Venus.

Selain pendidikan, terdapat menu yang disesuaikan dengan minat kalangan siswa, seperti fashion, musik, video,blog, hingga mencoba kemampuan teknik mereka lewat menu programing. Telkomsel berencana menggelar lomba antar siswa atau lomba antar sekolah, untuk menu non pendidikan. Seperti lomba foto aktivitas sekolah.
Venus mengakui portal Haisobat hanya bisa dinikmati pelanggan Telkomsel saja. Ia menyebutkan portal ini dikembangkan sebagai apreasiasi terhadap loyalitas pelanggan.

Ihwal konten matematika Teddy menyatakan akan menyiapkan materi soal dengan kualifikasi ujian nasional. Soal yang ada bisa diunduh atau diperbanyak. Teddy menjanjikan jumlah soal yang disediakan akan lebih dari cukup. '' Sekalipun sama-sama mengunduh, satu siswa dengan siswa yang lain akan mendapatkan soal berbeda namun kualitas soalnya akan tetap sama,'' kata Teddy.

Ia berharap metode yang dikembangkan akan memotivikasi pelajar untuk mau mendalami matematika. Ia berpendapat penguasaan matematika yang baik akan memberi dampak luas pada ilmu pengetahuan. ''Karena matematika pada dasarnya men drive logika berpikir,'' kata Teddy.

Portal Haisahabat, kata Venus, juga merupakan bentuk kepedulian Telkomsel terhadap dunia pendidikan di Indonesia. ''Sebagai operator telekomunikasi kami juga memiliki kepedulian pada bidang pendidikan,'' kata Venus.

PGRI Minta Pendidikan Tidak Dipolitisasi

JAKARTA � Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), mendesak kepada pemerintah secara keseluruhan untuk menghentikan praktek � praktek politisasi di bidang pendidikan. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistyo, menganggap politisasi pendidikan telah merusak dunia pendidikan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.

Menurut Sulistyo, anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN memang cukup besar. Namun pada kenyataannya, dana tersebut harus dibagi ke beberapa kementerian dan lembaga serta dialokasikan besar untuk gaji.

�Jika begitu, maka bisa dikatakan anggarannya sangat sedikit. Apalagi anggota DPR juga banyak yang mengambil anggaran pendidikan untuk melakukan studi banding,� ungkap Sulistyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/1).

Minimnya dana pendidikan yang ada, berdampak pada tersendatnya proses rehabilitasi sekolah. Sehingga, rencana untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan sulit untuk terpenuhi.

�Seharusnya dana yang ada digunakan untuk pembangunan atau perbaikan gedung sekolah. Tetapi ternyata itu semua tidak maksimal. Bahkan, proses penambahan guru pun nampaknya juga tidak dijamin oleh pemerintah,� tandasnya.

Masih terkait dengan praktek politisasi pendidikan, Sulistyo juga menyebutkan bahwa hal tersebut sudah cukup marak terjadi di daerah. Ketua Komite III DPD RI itu menegaskan, politisasi pendidikan di daerah sudah berani terang-terangan terutama pada saat pemilihan kepala daerah.

�Sudah banyak yang dimutasi dan diturunkan jabatannya dari Kepala Sekolah menjadi guru banyak guru. Menurut informasi yang ada, politisasi pendidikan ini kerap terjadi di provinsi Maluku, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten,� sebutnya.

Selain itu, pengangkatan tenaga honorer seringkali juga dipolitisasi dengan mengangkat guru yang ada hubungan kerabat dengan pejabat pemerintah daripada guru yang sudah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS. Oleh karena itu, Sulistyo meminta agar praktek politisasi pendidikan segera dihentikan.

Ia mengingatkan bahwa politisasi pendidikan telah merugikan para guru dan tenaga pendidik lainnya. �Sudah waktunya semua politisasi pendidikan ini dihentikan,� tegasnya. (cha/jpnn)

Sunday, January 30, 2011

Strategi Menghadapi Ujian Akhir Nasional

Kontroversi dibalik Ujian Nasional belum berakhir, tetapi pemerintah tetap pada keputusan untuk melaksanakan UAN sebagai salah satu standar kelulusan. Sebagai pendidik, orang tua ataupun siswa kita tidak perlu berpolemik terhadap hal tersebut, sekarang saatnya kita mempersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional yang dilaksanakan pada bulan April ini, “optimis dan percaya diri” adalah sikap yang tepat untuk menghadapi hal tersebut.

Sebagai guru atau pendidik harus memanfaatkan waktu yang sangat singkat ini untuk mempersiapkan kematangan peserta didik, baik secara teknis maupun secara mental. Guru adalah seorang “pelatih” yang akan memberikan inspirasi, mengarahkan dan “mengatur serangan” sehingga tercapainya sebuah “goal” yaitu lulus Ujian Nasioanal. Secara teknis, guru memberikan gambaran tentang Ujian Akhir Nasional, mengenai kisi-kisi soal yang akan diujikan, cara bagaimana membagi waktu mengerjakan soal dalam ujian sehingga tidak kekurangan waktu.

Oleh karena itu boleh juga diberikan kiat-kiat bagaimana menjawab soal dengan waktu yang singkat dan tepat. Guru memberikan beberapa alternatif penyelesaian soal misalnya dalam pelajaran Matematika, soal tentang limit fungsi ada beberapa cara untuk menyelesaikannya. Kemudian guru dapat merekomendasikan cara yang mana yang cocok untuk digunakan dalam ujian nasional.

Selain secara teknis, guru juga perlu menyiapkan secara mental atau psikologis peserta didik. Ujian nasional memang bisa membuat “stressing” bagi peserta didik karena kenaikan standar yang ditetapkan. Tak heran muncullah rasa pesimis yang bisa menurunkan rasa percaya diri peserta didik. Oleh karena itu perlunya memperkuat keyakinan dan percaya diri dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik.

Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan peserta didik (siswa) ketika berada di lingkungan keluarga, berikanlah perhatian penuh kepada mereka, ciptakan suasana di rumah yang rileks dan menyenangkan, hindarkan suasana yang dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka, ingatkan kepada mereka untuk berdoa karena apapun usaha manusia hanya Tuhan yang menentukan. Manusia hanya berikhtiar dan berusaha Tuhanlah yang mengabulkan.

Persiapan Sebelum Ujian

Bagi para pelajar yang ingin memikirkan masa depannya, beberapa minggu, hari dan jam yang terakhir ini adalah waktu yang bermakna. Beberapa hal yang perlu kita kenali prilaku kebiasaan yang perlu kita siasati sebelum menghadapi ujian diantaranya: langkah kehidupan kita meningkat dengan tajam, sulit duduk dengan tenang untuk belajar, mengalami debaran jantung yang sangat keras dan kecepatan nafas bertambah, memandang tumpukan catatan pelajaran yang akan diujikan terasa pusing, waktu berlalu dengan cepat, kepanikan pun menyerang, merasa bahwa teman-teman kita selalu terlihat lebih percaya diri dan lebih tenang. Pendeknya kita akan berhadapan dengan persoalan bagaimana menggunakan sisa waktu kita dengan cara efektif.

Ada beberapa metode menggunakan waktu agar dapat memperoleh manfaat sepenuhnya dari waktu belajar yang tersedia. Langkah pertama, susunlah rencana rencana belajar mingguan, harian dan jam untuk rencana sesi belajar yang akan dilakukan. Langkah kedua adalah membagi tugas belajar dalam waktu yang tersedia, setelah mengatur periode kemudian tentukan sasaran masing-masing dari mata pelajaran. Untuk mendapatkan perspektif dari masing-masing mata pelajaran lihatlah silabus bila ada. Kita harus mendaftar bidang kepentingan dari tiap-tiap mata pelajaran. Bila silabus tidak tersedia, bukalah kembali catatan sehingga bila kita belajar dengan tujuan yang sangat umum, itu berarti kita hanya akan membuang waktu saja.

Sistem belajar kebut semalam, yang merupakan praktek tradisional harus dipandang sebagai upaya terakhir dan bukan sebagai tahap belajar yang direncanakan dalam persiapan ujian. Sistem belajar ini akan menghambat belajar yang tuntas dan dapat mengakibatkan kebingungan selama ujian. Luangkanlah waktu untuk istirahat, karena keletihan mental dan fisik akan melemahkan sehingga sangat berbahaya untuk konsentrasi dalam menghadapi ujian. Waspadalah terhadap rangsangan seperti minum kopi teh dan tablet yang dapat mencegah tidur, terlalu banyak kafein didalam tubuh dalam kondisi tegang dapat menghasilkan efek negatif, tangan bergetar, konsentrasi berkurang,dan menimbulkan kegelisahan.

Menghadapi Ujian

Hari pertama yang sudah dinantikan tiba, setelah belajar keras sekarang saatnya memperlihatkan berapa banyak menguasai mengenai topik yang telah dipelajari. Setelah formalitas awal , para peserta ujian diberikan sedikit waktu untuk membaca pertanyaan ujian, pada periode ini peserta tidak diperbolehkan menulis, pada saat membaca pada tahap awal mungkin akan menemukan beberapa pertanyaan yang sulit bagi anda atau sudah dipelajari tapi masih ragu ragu. Ketika mengalami hal ini janganlah panik. Lanjutkanlah membaca kepada pertanyaan berikutnya anda akan menemukan pertanyaan yang anda anggap mudah, selesai membaca anda dapat menentukan, dan mendiferensialkan masing masing soal dan kemudian dapat membagi waktu dan prioritas.

Mengalokasikan waktu untuk pertanyaan hanya memerlukan waktu beberapa menit tetapi janganlah diabaikan. Ini adalah salah satu metode untuk mengefektifkan waktu pada saat melaksanakan ujian. Ingatlah sebagian dari proses ujian adalah berusaha membuat diri kita bertanggungjawab atas penggunaan waktu. Membagi waktu secara adil pada tiap soal dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dua kriteria utama: pengetahuan anda mengenai soal dan nilai angka dari soal.

Pada tahun belakangan ini ujian menggunakan soal pilihan ganda, persiapan yang paling baik adalah dilakukan secara sistematis. Rencanakan untuk membaca catatan beberapa kali agar fakta, angka, tanggal dan konsep tertanam didalam pikiran anda, kemudian tuliskan kembali sehingga anda benar memahami.

Mengakhiri opini ini, penulis mengajak seluruh komponen yang terlibat untuk mempersiapkan ujian nasional ini secara matang sehingga mutu yang ditargetkan pemerintah dapat dicapai dalam proses pendidikan. Kepada seluruh peserta didik (siswa) yang akan mengikuti ujian janganlah panik. Yakinlah dan percaya dirilah, Kamu bisa!!!

MEMBACA SECARA KRITIS

Berpikir Kritis adalah "ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya."
dari Critical Thinking oleh Moore dan Parker.

Strategi Untuk Membaca Secara Kritis
Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri anda sendiri:

Apa topiknya?

Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut?

Alasan-alasan apa yang diutarakan pengarang yang dapat dipercaya?

Hati-Hati dengan alasan yang tidak obyektif (misalnya kasihan, ketakutan, penyalahguaan statistik, dll) yang dapat menipu pembaca.

Apakah pengarang menggunakan fakta atau opni?

Fakta dapat dibuktikan.

Opini tidak dapat dibuktikan dan mungkin tidak mimiliki dasar yang kuat.

Apakah pengarang menggunakan kata-kata netral atau emosional?

Pembaca kritis melihat di balik kata-kata untuk mengetahui apakah alasan-alasan jelas.

Karakteristik Pemikir Kritis

Mereka jujur terhadap diri sendiri

Mereka melawan manipulasi

Mereka mengatasi confusion

Mereka bertanya

Mereka mendasarkan penilaiannya pada bukti

Mereka mencari hubungan antar topik

Mereka bebas secara intelektual

Diadaptasi dari Critical Thinking oleh Vincent Ryan Ruggiero

TIPS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Sepuluh tips untuk membantu kamu dalam mengerjakan ujian:

Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
soal paling sulit
yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
memiliki nilai terkecil

Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik