Nama Program : Program Literasi untuk Peningkatan Minat Baca dan Jiwa kepemimpinan SMAN 1 Kragilan Kabupaten Serang.
A. PERISTIWA (FACT)
Rendahnya
minat baca pada peserta didik SMAN 1 Kragilan
membawa dampak pada kegiatan pembelajaran banyak faktor yang mendorong
hal ini terjadi. Budaya membaca semakin menurun oleh kehadiran Smartphone android.
Siswa lebih tertarik membaca potongan – potongan tulisan dan menonton video
yang ada di sosial media ini menunjukan minat baca ada namun daya baca rendah,
sehingga hal ini mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi kurang aktif
dan kurang percaya diri dalam memberikan pendapat karena kurangnya wawasan yang
di miliki, sehingga tidak berani tampil di depan untuk memberikan pendapat.
Program
literasi adalah merupakan keterampilan penting yang harus di miliki siswa.
Sebagian proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi
,kemampuan literasi meliputi seluruh keterampilan berbahasa yaitu menyimak
berbicara, membaca, dan menulis sehingga dalam program literasi membaca ini
sesuai dengan salah satu karakteristik dari 7 lingkungan yang menumbuh
kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yang melatih keterampilan yang di
butuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.
Yang
dilakukan pada aksi nyata berikut alasan mengapa melaksanakan aksi nyata?
Aksi
nyata pengelolaan program yang berdampak pada murid di maksudkan untuk
mewujudkan kepemimpinan murid, program ini di lakukan dengan harapan
siswa siswi bisa menumbuhkan sikap berani dalam dirinya, berani tampil dan
mengekspresikan dirinya dan menghargai seni dan budaya nasional dan bisa
mengembangkan potensi atau bakat yang di milikinya.
Aksi
nyata ini di lakukan untuk mewujudkan langkah pengelolaan program yang
berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan model
BAGJA dan MELR Yang dilakukan guna memastikan sebuah program yang berdampak
pada murid. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin
dalam pengembangan sekolah.
Selain
itu alasan utama dibalik program ini adalah pada terwujudnya wellbeing siswa
atau student wellbeing dan perkembangan siswa secara
holistik, siswa yang bahagia. dan juga memiliki nilai – nilai pribadi yang
unggul, berbudaya serta memiliki karakter profil pelajar pancasila.
Tujuan
Utama melaksanakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :
· Membangun kesadaran
siswa atas pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif
·
Menumbuhkan kemampuan
berprikir kritis siswa
·
Menumbuhkan jiwa
kepemimpinan siswa
·
Menjadikan kegiatan
literasi sebagai budaya positif di sekolah
·
Melatih kemandirian
siswa dalam memecahkan masalah
·
Menumbuhkan budi
pekerti dan kepribadian yang baik kepada siswa
Hasil Aksi Nyata yang di lakukan
Dengan
terlaksananya program ini , maka program ini pada dasarnya di rancang
untuk menjadi wadah berkreasi dan berinovasi bagi siswa siswi menumbuhkan
keberanian untuk tampil dan juga mengedukasi siswa akan penitingnya budaya
literasi. Siswa-siswi perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi
yang dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu
menjunjung budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Di perlukan sebuah
pembiasaan yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan yang
rutin dan berkelanjutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal
meningkatkan minat dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian akan
literasi akan membuahkan hasil.
Hasil
aksi nyata di SMAN 1 Kragilan ini
menunjukan bahwa ada perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari hanya membaca
15 menit sebelum memulai proses belajar mengajar yang di awasi oleh guru piket
dan wali kelas sehingga menjadi budaya bagi murid – murid ketika jam literasi
sudah di mulai maka dengan sendirinya melakukan aktivitas tersebut. Satu hal
yang menjadi saya bangga sebagai guru mata pelajar peserta didik mamapu
meningkatkan kemampuan pengetahuan akan kosa kata, membuat otak mereka bisa
bekerja secara optimal, menambah wawasan, mempertajam diri dalam menangkap
informasi dari sumber bacaan salah satu aksi nyata nya yaitu memiliki jiwa
kepemimpinan karena dengan keberanian penuh mampu menciptkan seorang pemimpin
yang mampu berdiri di depan dengan memaparkan visi misi sebagai calon ketua
OSIS SMAN 1 Kragilan .
Kegiatan
literasi yang di lakukan di SMAN 1 Kragilan
di atas menunjukan bahwa kegiatan literasi tidak semata – mata di
lakukan di dalam ruangan kelas saja tapi bisa juga di lakukan di tempat lain
yaitu dengan menggunakan Laboratorium Komputer dengan di dampingi oleh guru
piket dan wali kelas diberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
memilih sesuai dengan bakat dan minat peserta didik namun pada kesempatan kali
ini mereka melakukan kegiatan literasi dengan menggunakan PC untuk lebih
lengkap terkait kegiatan literasi di Laboratorium Komputer yang dimiliki
sekolah dengan demikian apapun yang menjadi minat dan bakat peserta didik dapat
di salurkan dengan baik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah
demi peningkatan potensi peserta didik.
B.PERASAAN (FEELING)
Perasaan
saat merencanakan aksi nyata ini program yang berdampak pada murid ini
adalah merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek
dampak langsung pada diri siswa misalnya kepedulian aspek lain, literasi,
keimanan, kedispilinan,dan aspek lainnya yaitu kemampuan kepemimpinan
bisa menjadi bekal siswa untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu
maupun anggota masyarakat.
Perasaan
saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian
program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program
ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama siswa
yang sangat antusias terlibat dalam program literasi ,guru piket dan wali
kelas yang mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam
program literasi baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah.
Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin
terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya
dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C. PEMBELAJARAN ( FINDING) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI
NYATA.
Pembelajaran
yang di dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam
literasi untuk peningkatan minat bakat serta jiwa kepemimpinan,
terwujudnya karakter siswa yang memiliki pengetahuan dari sumber – sumber
informasi yang diperoleh dan menjadi siswa yang berani tampil dan
mengekspresikan bakat maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa
program ini akan bisa mewujudkan profil pelajar pancasila.
Dari
aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagiamana saya
menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan
aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar
pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran
guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas sajanamun harus peduli dan
ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid .
D. PENERPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELKASANAAN
DI MASA DEPAN
Recana
perbaikan ke depan yaitu lebih mengaktifkan kembali kegiatan
intrakurikuler di lingkungan sekolah untuk memberikan bimbingan dan menjadi
wadah pengembangan minat dan bakat anak selain itu kedepannya perlu pemberian
apresiasi berupa reward kepada siswa yang memiliki prestasi
akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah semangat anak menampilkan
kreatifitas dalam melakukan literasi. Selain itu perlu peningkatan kolaborasi
guru ,siswa dalam hal kegiatan literasi siswa butuh pendampingan dan bimbingan
dari guru piket dan wali kelas pada saat melakukan kegiatan literasi agar
program dapat berjalan sesuai apa yang kita inginkan.
Dokumentasi Kegiatan :